FREEPIK

Rangkaian aktivitas bermain bisa membantu tumbuh kembang anak.

Tidak terasa, saat ini kita sudah menginjak bulan Agustus. Ini berarti tak lama lagi kita akan memasuki tahun yang baru. Biasanya libur akhir tahun selalu menjadi momen yang dinanti. Inilah saatnya jeda sejenak dan meluangkan waktu bersama keluarga. Tak jarang, ada keluarga yang sudah mempersiapkan momen liburan panjang itu dengan cara mengisinya dengan berbagai kegiatan. Ada yang merencanakan pelesiran ke destinasi wisata tertentu, ingin staycation, atau menyambangi rumah sanak saudara terkasih.

 

Apa pun pilihannya, periode masa liburan sekolah perlu dipersiapkan dengan matang agar orang tua dan anak bisa memiliki waktu berkualitas bersama. Dengan begitu, ayah dan ibu dapat mempererat keharmonisan hubungan dengan buah hati lewat berbagai aktivitas.

 

Caca Tengker, seorang pemengaruh dan ibu dua anak, menganggap pergi berlibur ke suatu tempat atau di rumah saja bisa sama-sama seru. Supaya berjalan menyenangkan, Caca berpendapat orang tua perlu menyusun rencana. "Liburan harus memiliki tujuan dan orang tua perlu mengomunikasikan tujuan itu dengan anak. Diskusikan dengan anak soal konsep dan tujuan liburan, bagaimana caranya supaya anak mengerti nilai liburan," kata Caca.

 

Misalnya, orang tua dan anak menetapkan tujuan dari liburan adalah kebersamaan. Tidak peduli apakah liburan dengan pelesiran, bermain bersama di rumah, atau sekadar jalan-jalan naik moda transportasi publik, yang penting orang tua dan anak bisa berkegiatan bersama.

 

Tak masalah lokasi liburan yang dituju, Caca mengingatkan agar orang tua hadir secara fisik dan mental bagi anak. Jika orang tua dan anak memang berniat pergi melancong di masa liburan, persiapan pun harus menyeluruh sebab bepergian dengan anak bukan hal yang mudah.

 

Caca pun menekankan agar aktivitas yang dilakukan tidak cuma mengasyikkan, tapi juga memiliki manfaat untuk tumbuh kembang dan kreativitas anak. Aktivitas pun harus dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga. Membuat agenda atau to-do-list bersama dapat menjadi cara untuk meningkatkan hubungan anak dengan orang tua.  Dengan begitu, anak bisa bermain sambil belajar. Orang tua dapat menjelaskan kebaikan apa yang diperoleh dari aktivitas tertentu kepada anak.

joseph gonzalez/unsplash

Caca menyarankan orang tua mencari tahu banyak informasi soal destinasi yang dituju. Sebisa mungkin, cari lokasi wisata yang ramah keluarga. Keamanan di lokasi tujuan juga menjadi hal yang perlu dipertimbangkan, begitu pun kebijakan terkait protokol kesehatan.

 

Contoh lain jika pergi ke pusat perbelanjaan, anak-anak pun perlu diberi pengertian mengenai tujuan utama pergi ke sana. Bukan berarti anak bisa meminta orang tua membeli apa pun yang anak lihat atau inginkan. Bilamana dalam keluarga ada anak dalam usia yang berbeda, sesuaikan destinasi yang dituju dengan kebutuhan eksplorasi masing-masing anak.

 

Hal lain adalah persiapan soal anggaran. Persiapan terpenting lainnya yakni menjaga kesehatan semua anggota keluarga, sejak sebelum liburan, selama liburan, dan sepulangnya ke rumah. Selama masa liburan, luangkan cukup waktu untuk beristirahat.

 

Tantangan yang bisa dihadapi yakni ketika liburan tidak berjalan sesuai harapan. Apabila itu terjadi, orang tua dan anak bisa kembali melihat tujuan awal yang sudah ditetapkan. Saat sesuatu tidak sesuai ekspektasi, beri pengertian kepada anak dan belajarlah mengelola kekecewaan.

 

"Lakukan persiapan dengan baik sehingga saat liburan, anak bisa punya memori menyenangkan, bukan memori ayah ibu yang kelelahan dan marah-marah. Momen bahagia saat liburan bisa melekat di ingatan anak dan membuatnya merasa disayang," tutur Caca.

 

Nyatanya, mengisi waktu liburan tidak harus selalu dengan pelesir ke suatu tempat. Waktu liburan di rumah saja bisa terasa istimewa, dengan semua anggota keluarga berkumpul dan dapat bersama-sama terlibat dalam rangkaian aktivitas yang seru.

Diskusikan dengan anaksoal konsep dan tujuan liburan, bagaimana caranya supaya anak mengerti nilai liburan.

Pemilik Ganara Art, Tita Djumaryo, sepakat bahwa aktivitas bermain sambil belajar dengan anak sangat penting dan bermanfaat. Rangkaian kegiatan itu akan membantu tumbuh kembang anak. Orang tua pun dapat memperhatikan secara langsung apa saja yang telah dikuasai atau belum dikuasai oleh anak.

 

Lewat media sosialnya, Ganara Art kerap menyebarkan gagasan program liburan kreatif yang dapat dilakukan dengan berbagai cara. Anak dan orang tua bebas bereksplorasi untuk menentukan berbagai aktivitas yang akan dilakukan.

 

Salah satu contohnya adalah aktivitas seni yang efektif mendorong kemampuan sensorik dan motorik anak. Jangan sampai si kecil hanya menghabiskan waktu liburan untuk bermain gawai atau bermalas-malasan saja. Tentunya itu butuh peran aktif orang tua.

 

Ragam aktivitas seni itu termasuk melukis, membuat kerajinan tangan, menari, bernyanyi, dan masih banyak lagi. Orang tua didorong untuk memadupadankan aktivitas agar lebih menarik, seperti melukis di kanvas, menghias mug, atau melakukan stamping di tas kanvas polos.

 

Sebelum memulai aktivitas, orang tua bisa mengawali dengan storytelling yang memicu imajinasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi anak. Mereka pun jadi lebih antusias dan tertarik saat kegiatan dimulai. Jangan lupa pula untuk mendengarkan cerita anak dan menanyakan keinginannya.

 

"Jadikan liburan sebagai momen pendekatan personal dengan anak. Lakukan berbagai hal yang memunculkan keceriaan anak, bukan hal yang dipaksakan. Cari tahu aktivitas yang benar-benar disukai anak, yang bisa diketahui lewat ngobrol santai," ungkap Tita.

Perlunya Buat Aturan

Liburan bukan berarti lepas kendali soal aktivitas anak. Orang tua pun perlu menerapkan sejumlah aturan terkait mengisi waktu liburan. Itu bisa menjadi pedoman aktivitas anak supaya liburan tetap nyaman dan menyenangkan tanpa ada drama mengganggu.

 

Mom influencer Caca Tengker menjelaskan bahwa aturan saat liburan disesuaikan dengan nilai-nilai yang dianut dan diprioritaskan tiap keluarga. Misalnya, peraturan di keluarga Caca adalah menjaga kebutuhan diri masing-masing dan mengenal diri sendiri.

 

Contohnya, lantaran salah satu anak Caca memiliki alergi terhadap makanan tertentu, maka sudah menjadi aturan agar anak Caca tidak menyantap makanan tersebut jika berlibur ke suatu tempat. Anggota keluarga lainnya pun mengingatkan supaya menu tersebut lebih diwaspadai.

 

Peraturan lain adalah soal akses gawai. Saat masuk sekolah, Caca membuat aturan anak-anaknya hanya boleh menggunakan gawai setiap hari Ahad. Ketika masa liburan, aturan itu menjadi lebih fleksibel. Anak-anaknya masih bisa menawar terkait waktu pemakaian gawai.

 

Menurut Caca, ada aturan yang bisa didiskusikan dan ada yang tidak bisa sama sekali, seperti terkait kesehatan atau hal yang berpotensi membahayakan. Caca menerapkan aturan bahwa semua anggota keluarga tidak boleh menyakiti diri sendiri dan orang lain, baik itu secara verbal maupun fisik.

leo rivas/unsplash

Misalnya, ketika liburan dan anak minta dibelikan sesuatu, namun Caca serta suaminya tidak memenuhi keinginan tersebut. Anak boleh merasa kesal, kecewa, atau marah, tapi itu bukan jadi alasan anak boleh memukul atau bicara kasar. Dengan adanya aturan, anak tahu mana batasan yang jelas.

 

"Sukses tidaknya liburan bukan tolok ukur keberhasilan sebagai orang tua. Liburan periode sebelumnya bisa menjadi pelajaran bagaimana membangun relasi dengan anak, bagaimana mereka bisa aman dan nyaman berinteraksi dengan orang tua di situasi apa pun," ujar Caca.

 

Pemilik Ganara Art, Tita Djumaryo, menyoroti pula aturan yang perlu diterapkan orang tua agar anak aman saat berkegiatan di luar rumah. Meski pandemi Covid-19 sudah mereda, protokol kesehatan tetap perlu diterapkan selama bermain atau di masa liburan.

 

Orang tua bisa tenang apabila anak hanya berkegiatan di halaman rumah atau berkreasi dengan aneka aktivitas di dalam rumah. Akan tetapi, berbeda halnya jika kegiatan anak di masa liburan sekolah dilakukan bersama teman-temannya di luar ruang.

 

"Pertimbangkan apakah kegiatan itu berpotensi membuat anak kelelahan atau tidak, supaya orang tua bisa selalu mengingatkan. Siapkan masker dengan kualitas yang baik untuk dipakai anak," ucap Tita.

Rancang Aktivitas Seru

devi puspita/unsplash

Orang tua memiliki peran penting dalam menciptakan momen liburan berkesan di runah melalui kegiatan produktif dan bermanfaat bagi anak-anak. Caca Tengker, seorang pemengaruh dan ibu dua anak, memberikan kiat supaya orang tua bisa merancang aktivitas menyenangkan di rumah.

 

Caca mencontohkan rencana aktivitas yang dia buat selama masa liburan, dari anak bangun tidur hingga kembali terlelap.

1. Bikin sarapan

Pada pagi hari di masa libur sekolah, Caca mengajak anaknya ikut memasak dan menyiapkan sarapan. Anak bisa memilih menu favorit yang ingin dibuat pada hari itu. Menurut Caca, aktivitas itu menjalin kebersamaan, serta melatih keterampilan dan kesabaran anak.

2. Buat prakarya

Siang hari, Caca mengajak anak-anaknya untuk beraktivitas membuat prakarya. Kegiatan tersebut bisa berupa melukis, mewarnai, menggunting kertas, menempel, melipat, dan apa pun. Itu jadi wujud memberi kebebasan kepada anak untuk berkreativitas.

3.Menonton film

Malam harinya, Caca mengajak anak-anak untuk menonton film. Usai menonton film, dia meminta anak-anaknya menulis nilai positif apa yang dapat dipetik dari tontonan. Untuk mengapresiasi anak atas kegiatan selama sehari, Caca memberikan camilan favorit anak yang disantap selama menonton.

top

siapkan

liburan nyaman

untuk keluarga